Jakarta, Gatra.com - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto terus menguat jelang Pilpres 2024 dan semakin tidak terkejar oleh Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Menguatnya elektabilitas Prabowo tersebut disinyalir adanya dampak dari migrasi para pemilih Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dikeluarkan New Indonesia Research & Consulting pada periode 11–17 September 2023, Prabowo bertengger di urutan pertama dengan total dukungan mencapai 38,8 persen. Kemudian diikuti perolehan dukungan Ganjar dengan 32,1 persen dan Anies yang hanya mengantongi dukungan suara sebesar 20,2 persen.
“Sebagian besar pendukung Anies bakal bermigrasi memilih Prabowo jika hanya ada dua calon, alih-alih mendukung Ganjar,” kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono dalam keterangannya, Rabu (27/9).
Tak hanya itu, dalam skenario head to head, Prabowo juga unggul atas Ganjar. Menteri Pertahanan RI tersebut meraih dukungan sebesar 51,8 persen, sedangkan Ganjar hanya meraih suara sebesar 33,3 persen.
Andreas meyakini, adanya selisih elektabilitas Prabowo ketika berhadapan melawan Ganjar diyakini terjadi karena adanya migrasi pemilih Anies yang mendukungnya jelang kontestasi Pilpres 2024. Apalagi, Andreas menegaskan saat ini kubu Ganjar dan Prabowo sendiri masih belum menentukan bakal cawapres masing-masing.
“Kubu Ganjar masih menimbang-nimbang nama cawapres yang berpotensi bisa mengerek elektabilitas untuk menghadapi Prabowo yang posisinya masih lebih unggul,” pungkasnya.